Makanan utama ternak ruminansia seperti sapi dan kambing secara alami adalah hijauan. Akan tetapi kendala yang sering muncul di masyarkat adalah ketrsediaan hijauan yang tidak kontinyu (terus - menerus) sepanjang tahun dalam jumlah yang cukup. Pada musim hujan hijauan melimpah ruah akan tetapi pada musim kemarau jumlahnya sangat sedikit, dan bila adapun kualitasnya cenderung kurang baik (kandungan serat kasarnya tinggi). Untuk mengatasi hal tersebut bisa dilakukan pengawetan hijauan pakan ternak antara lain dengan membuat silase dan hay.
Silase adalah pakan yang berbahan baku hijauan, hasil samping pertanian atau biji - bijian berkadar air tertentu yang diawetkan dengan cara disimpan dalam tempat yang kedap udara selama kurang lebih 3 minggu. Tempat penyimpanan silase tersebut disebut "SILO", silo dapat terbuat dari drum, kantong plastik, ataupu bak beton dapat juga dengan membuatkolam beton dalam tanah. Prinsipnya silo merupakan tempat atau wadah yang kedap udara sehingga memungkinkan terjadinya fermentasi an aerob.
Bahan silase dapat berupa hijauan atau bagian lain dari tumbuhan yang disukai ternak ruminansia seperti berbagai jenis rumput, legumeinosa, biji - bijian, tongkol jagung, pucuk tebu dll. Kadar air bahan untuk membuat silase adalah sekitar 65 - 75%, kadar air yang terlalu tinggi akan menyebabkan silase busuk, sedangkan kadar air yang terlalu rendah akan menyebabkan tumbuhnya jamur.
Tujuan utama pembuatan silase adalah mengawetkan hijauan sehingga pada musim kemarau dimana jumlah hijauan segar sangat kurang bisa dimanfaatkan sebagai tambahan. Dengan demikian diharapakan pada musim kemarau tidak lagi kesulitan menyediakan pakan bagi ternak.
Setelah hijauan dipotong proses respirasi akan tetap terjadi sampai sel tanaman mati, respirasi ini membutuhkan oksigen, dan kita ketahui pula bahwa respirasi adala proses pembongkaran karbohidrat menjadi energi. Jadi bila proses respirasi hijauan yang baru dipotong dibiarkan terus maka kandungan karbihidrat dalam hijauan tersebut akan menurun. Untuk itulah kita perlu mengentikan proses respirasi tersebut.
Untuk menghentikan proses respirasi maka dibuatlah kondisi an aerob (bebas oksigen) dengan cara memampatkan bahan hijauan dalam silo sepadat mungkin dan harus ditutup rapat. Hijauan harus dipadatkan sepadat mungkin agar oksigen yang terjebak diantara tumpukan hijauan sesedikit mungkin. Setelah hijauan dimasukan silo dan ditutup rapat masih terjadi proses respirasi sampai oksigen yang terjebak di dalamnya habis.
Setelah respirasi terhenti maka proses yang terjadi selanjutnya adalah fermentasi, proses ini menyebabkan turunya pH bahan baku silase hingga tidak ada lagi organisme yang tumbuh. Inilah yang menyebabkan hijauan menjadi awet.
Silase yang baik umumnya dari bahan baku yang baik pula yaitu dari hiajauan yang dipotong tepat waktu yaitu tepat sebelum berbunga. Silase yang baik beraroma dan berasa asam berwarna hijau kekuningan, bila dipegang terasa empuk dan lembut tetapi tidak basah dan berlendir. Bila terlihan berjamur, warna hitam, berair dan beraroma tidak sedap (busuk) berarti kualitasnya rendah.
Apabila ternak belum terbiasa mengkonsumsi silase maka pemberiannya sedikit demi sedikit dicampur dengan hijauan yang biasa dimakan.
Untuk menghasilkan Silase Tanpa Bahan Pengawet dibutuhkan :
Bahan yang terdiri dari : Rumput Alam Segar 60% dan Daun Gamal 40%, sedangkan alat yang dibutuhkan adalah :
- Parang untuk memotong rumput dan gamal
- Drum bekas aspal untuk menyimpan campuran rumput dan gamal
- Plstik bening untuk menutup drum
- Ban dalam bekas sebagai pengikat plastik
- Timbangan untuk menimbang rumput dan gamal
Langkah-langkah praktis dalam pembuatan Silase Tanpa Bahan Pengawet adalah :
1. Potong rumput alam, panjang 3 - 5 cm
2. Gamal di ambil daunnya
3. Jemur atau angin-anginkan selama 15 – 20 menit
4. Timbang rumput dan daun gamal dengan perbandingan 60 : 40 %
5. Campurlah rumput yang telah dipotong dengan daun gamal secara baik dan rata
6. Setelah dicampur masukkan dalam drum sedikit-demi sedikit sambil diinjak sampai padat betul sehingga tidak ada udara dalam drum
7. Segera tutup drum dengan plastik bening dan diikat yang kuat dengan ban dalam bekas sehingga drum tidak terbuka atau masuk udara
8. Simpan ditempat yang aman dan tidak terkena sinar matahari langsung
9. Rata-rata berat silase berkisar antara 65 – 85 kg/drum
Gambar 1. Pastikan tidak ada udara dapat masuk kedalam drum
Gambar 2. Silase yang baik berwarna hijau kekuningan