Mungkin sebagian petani ternak di indonesia jika mendengar kata sapi bali berasumsi sapi yang kecil, dan berkualitas kurang baik, asumsi ini yang perlu diluruskan bahwa sapi bali berkualitas jelek tidaklah benar. Justru sapi bali adalah kekayaan indonesia yang patut kita banggakan dan lindungi. Walaupun postur tubuh sapi bali tidak sebesar sapi sapi dari eropa bukan berarti kualitas sapi bali kalah dari sapi eropa. Mari kita lihat dan kenali sapi bali sebagai sapi asli indonesia dengan segala kelebihannya.
Sapi Bali (Bos Sondaicus) telah mengalami proses domestikasi banteng yang terjadi sebelum 3.500 SM di wilayah pulau jawa atau bali dan lombok, hal ini diperkuat bahwa sampai sekarang masih dijupai banteng yang hidup liar di beberapa lokasi di jawa seperti di ujung kulon. Pulau bali merupakan pusat gen sapi Bali. Sapi Bali dikenal juga dengan Balinesse Cow kadang kadang disebut juga Bibos javanicus
Ciri - ciri sapi bali :
- Warna bulunya pada badannya
akan berubah sesuai usia dan jenis kelaminnya, sehingga termasuk hewan
dimoprhism-sex. Pada saat masih “pedet”, bulu badannya berwarna sawo matang
sampai kemerahan, setelah dewasa Sapi Bali jantan berwarna lebih gelap
bila dibandingkan dengan sapi Bali betina. Warna bulu sapi Bali jantan
biasanya berubah dari merah bata menjadi coklat tua atau hitam setelah
sapi itu mencapai dewasa kelamin sejak umur 1,5 tahun dan menjadi hitam
mulus pada umur 3 tahun. Warna hitam dapat berubah menjadi coklat tua atau
merah bata apabila sapi itu dikebiri, yang disebabkan pengaruh hormon
testosterone
- Kaki di bawah persendian karpal
dan tarsal berwarna putih. Kulit berwarna putih juga ditemukan pada bagian
pantatnya dan pada paha bagian dalam kulit berwarna putih tersebut
berbentuk oval (white mirror). Warna bulu putih juga dijumpai pada
bibir atas/bawah, ujung ekor dan tepi daun telinga. Kadang-kadang bulu
putih terdapat di antara bulu yang coklat (merupakan bintik-bintik putih)
yang merupakan kekecualian atau penyimpangan ditemukan sekitar kurang dari
1% . Bulu sapi Bali dapat dikatakan bagus (halus) pendek-pendek dan
mengkilap.
- Ukuran badan berukuran sedang
dan bentuk badan memanjang.
- Kepala agak pendek dengan dahi
datar.
- Badan padat dengan dada yang
dalam.
- Tidak berpunuk dan seolah
tidak bergelambir
- Kakinya ramping, agak
pendek menyerupai kaki kerbau.
- Pada punggungnya selalu
ditemukan bulu hitam membentuk garis (garis belut) memanjang dari gumba
hingga pangkal ekor.
- Cermin hidung, kuku dan bulu
ujung ekornya berwarna hitam
- Tanduk pada sapi jantan tumbuh
agak ke bagian luar kepala, sebaliknya untuk jenis sapi betina tumbuh ke
bagian dalam.
Berikut gambar sapi bali betina dewasa
Seperti kita tahu bahwa ukuran sapi bali tidak sebesar sapi dari eropa, akan tetapi banyak keunggaulan yang dimiliki sapi bali antara lain:
- Tahan terhadap panas. Sapi bali memiliki heat tolerance yang paling baik dibandingkan sapi dari eropa maupun sapi tropis yang lain. Hal ini tentunya baik untuk dipelihara/dikembangkan di Indonesia yang beriklim tropis, dimana suhu cukup tinggi.
- Kemampuan adaptasi dengan pakan yang berkualitas rendah sehingga sapi bali cocok dibudidayakan di daerah dengan lahan kritis sekalipun. atau didaerah dengan curah hujan yang rendah dimana sulit mendapatkan pakan dengan kualitas yang baik.
- Fertilitas/ kesuburan yang tinggi, dibandingkan dengan sapi eropa dan sapi tropis lain seperti PO, fertilitas sapi bali lebih baik yaitu diatas 80%, sedangkan sapi eropa sekitar 50% s.d 70%, dan sapi Po sekitar 35% s.d 60%, artinya setiap terjadi perkawinan kemungkinan terjadi kebuntingan sekitar 80%
- Jarang terjadi kasus distocia atau kesulitan melahirkan.
- Prosentase karkas tinggi yaitu dapat mencapai 56%, hanya sedikit dibawah sapi eropa yang dapat mencapi 58%
- Kandungan lemak karkas rendah, seperti kita tahu bahwa yang dicari adalah daging bukan lemak, jadi jika perlemakannya rendah akan sangat menguntungkan.
Akan tetapi sapi bali juga memiliki kelemahan antara lain:
- Dapat terserang penyakit jembrana (sapi bali yang ada di Bali) yang menular dengan perantara lalat, akan tetapi untuk sapi bali yang ada di pulau timor (sapi timor) lebih tahan terhadap penyakit ini.
- Rentan terhadap Malignant Catarrhal Fever, jika berdekatan dengan Domba, karena domba menjadi perantara penyakit yang disebabkan oleh virus ini
Dari uraian diatas jelaslah bahwa sapi bali adalah sapi unggul yang cocok untuk dibubdidayakan di Indoneia dan kelemahan yang ada dapat diatasi dengan manajemen pemeliharaan yang baik.