Selasa, 18 Juni 2013

Sapi Bali

Mungkin sebagian petani ternak di indonesia jika mendengar kata sapi bali berasumsi sapi yang kecil, dan berkualitas kurang baik, asumsi ini yang perlu diluruskan bahwa sapi bali berkualitas jelek tidaklah benar. Justru sapi bali adalah kekayaan indonesia yang patut kita banggakan dan lindungi. Walaupun postur tubuh sapi bali tidak sebesar sapi sapi dari eropa bukan berarti kualitas sapi bali kalah dari sapi eropa. Mari kita lihat dan kenali sapi bali sebagai sapi asli indonesia dengan segala kelebihannya.

Sapi Bali (Bos Sondaicus) telah mengalami proses domestikasi banteng yang terjadi sebelum 3.500 SM di wilayah pulau jawa atau bali dan lombok, hal ini diperkuat bahwa sampai sekarang masih dijupai banteng yang hidup liar di beberapa lokasi di jawa seperti di ujung kulon. Pulau bali merupakan pusat gen sapi Bali. Sapi Bali dikenal juga dengan Balinesse Cow kadang kadang disebut juga Bibos javanicus

Ciri - ciri sapi bali :
  • Warna bulunya pada badannya akan berubah sesuai usia dan jenis kelaminnya, sehingga termasuk hewan dimoprhism-sex. Pada saat masih “pedet”, bulu badannya berwarna sawo matang sampai kemerahan, setelah dewasa Sapi Bali jantan berwarna lebih gelap bila dibandingkan dengan sapi Bali betina. Warna bulu sapi Bali jantan biasanya berubah dari merah bata menjadi coklat tua atau hitam setelah sapi itu mencapai dewasa kelamin sejak umur 1,5 tahun dan menjadi hitam mulus pada umur 3 tahun. Warna hitam dapat berubah menjadi coklat tua atau merah bata apabila sapi itu dikebiri, yang disebabkan pengaruh hormon testosterone
  • Kaki di bawah persendian karpal dan tarsal berwarna putih. Kulit berwarna putih juga ditemukan pada bagian pantatnya dan pada paha bagian dalam kulit berwarna putih tersebut berbentuk oval (white mirror). Warna bulu putih juga dijumpai pada bibir atas/bawah, ujung ekor dan tepi daun telinga. Kadang-kadang bulu putih terdapat di antara bulu yang coklat (merupakan bintik-bintik putih) yang merupakan kekecualian atau penyimpangan ditemukan sekitar kurang dari 1% . Bulu sapi Bali dapat dikatakan bagus (halus) pendek-pendek dan mengkilap.
  • Ukuran badan berukuran sedang dan bentuk badan memanjang.
  • Kepala agak pendek dengan dahi datar.
  • Badan padat dengan dada yang dalam.
  • Tidak berpunuk dan seolah tidak bergelambir
  • Kakinya ramping, agak pendek menyerupai kaki kerbau.
  • Pada punggungnya selalu ditemukan bulu hitam membentuk garis (garis belut) memanjang dari gumba hingga pangkal ekor.
  • Cermin hidung, kuku dan bulu ujung ekornya berwarna hitam
  • Tanduk pada sapi jantan tumbuh agak ke bagian luar kepala, sebaliknya untuk jenis sapi betina tumbuh ke bagian dalam.
Berikut gambar sapi bali jantan dewasa



Berikut gambar sapi bali betina dewasa



Seperti kita tahu bahwa ukuran sapi bali tidak sebesar sapi dari eropa, akan tetapi banyak keunggaulan yang dimiliki sapi bali antara lain:
  1. Tahan terhadap panas. Sapi bali memiliki heat tolerance yang paling baik dibandingkan sapi dari eropa maupun sapi tropis yang lain. Hal ini tentunya baik untuk dipelihara/dikembangkan di Indonesia yang beriklim tropis, dimana suhu cukup tinggi.
  2. Kemampuan adaptasi dengan pakan yang berkualitas rendah sehingga sapi bali cocok dibudidayakan di daerah dengan lahan kritis sekalipun. atau didaerah dengan curah hujan yang rendah dimana sulit mendapatkan pakan dengan kualitas yang baik.
  3. Fertilitas/ kesuburan yang tinggi, dibandingkan dengan sapi eropa dan sapi tropis lain seperti PO, fertilitas sapi bali lebih baik yaitu diatas 80%, sedangkan sapi eropa sekitar 50% s.d 70%, dan sapi Po sekitar 35% s.d 60%, artinya setiap terjadi perkawinan kemungkinan terjadi kebuntingan sekitar 80%
  4. Jarang terjadi kasus distocia atau kesulitan melahirkan.
  5. Prosentase karkas tinggi yaitu dapat mencapai 56%, hanya sedikit dibawah sapi eropa yang dapat mencapi 58%
  6. Kandungan lemak karkas rendah, seperti kita tahu bahwa yang dicari adalah daging bukan lemak, jadi jika perlemakannya rendah akan sangat menguntungkan.


Akan tetapi sapi bali juga memiliki kelemahan antara lain:
  1. Dapat terserang penyakit jembrana (sapi bali yang ada di Bali) yang menular dengan perantara lalat, akan tetapi untuk sapi bali yang ada di pulau timor (sapi timor) lebih tahan terhadap penyakit ini.
  2. Rentan terhadap Malignant Catarrhal Fever, jika berdekatan dengan Domba, karena domba menjadi perantara penyakit yang disebabkan oleh virus ini
Dari uraian diatas jelaslah bahwa sapi bali adalah sapi unggul yang cocok untuk dibubdidayakan di Indoneia dan kelemahan yang ada dapat diatasi dengan manajemen pemeliharaan yang baik.


Rabu, 12 Juni 2013

Jerami Sebagai Pakan Kambing

Mungkin terdengar aneh ketika kita mendengar kambing di beri pakan jerami, pada umumnya jerami padi banyak diberikan pada sapi. Pada dasarnya ternak kambing memiliki saluran pencernaan yang sama dengan sapi keduanya sama sama ternak ruminansia (lihat Mengapa Sapi Tidak Makan Sate??!). Kesulitan memerikan jerami pada ternak kambing karena jerami memiliki kandungan serat kasar yang cukup tinggi, sehingga kambing cenderung memilih pakan yang mempunyai kandungan serat kasar lebih rendah dan berkualitas baik.
Kesulitan tersebut hanyalah masalah kebiasaan saja, dimana kambing tidak terbiasa dengan jerami padi sebagai makanan utama. Untuk dapat membiasakan kambing makan jerami dapat dilakukan dengan cara sederhana. Pada awalnya  ternak kambing harus dipuasakan terlebih dahulu dari makanan lain selama seminggu, artinya kambing hanya diberi pakan jerami saja dan tentunya air minum tidak boleh kurang.  Pada saat pemberian jerami dapat diperciki air garam atau dengan penambahan molases, selain menambah nutrusi bagi ternak molase juga memiliki aroma yang disukai ternak. Setelah kambing mulai terbiasa dengan jerami padi baru ditambah dengan pakan lain yang memiliki kualitas lebih baik agar kebutuhan nutrisinya tercukupi. Seperti kita ketahui bahwa kualitas jerami sebagai pakan ternak rendah sehingga jika ternak hanya diberi pakan jerami padi saja kebutuhan nutrisinya tidak akan terpenuhi.
Walaupun kualitas jerami sebagai pakan rendah akan tetapi ketersediaannya cukup banyak sehingga dapat dijadikan pakan alternatif yang murah untuk ternak ruminansia seperti kambing dan sapi. Rendahnya kualitas jerami dapat kita tingkatkan baik dengan amoniasi maupun fermentasi, sehingga jerami lebih mudah dicerna oleh ternak.
Pembiasaan pemberian pakan seperti diatas tidak hanya untuk jerami padi, akan tetapi dapat juga untuk membiasakan ternak dengan bahan pakan lain.
Selamat Mencoba.....

Entri yang Diunggulkan

BANGSA BANGSA TERNAK BABI

            Pembangunan petrnakan merupakan bagia pembangunan nasional yang penting, karena salah satu tujuan pembangunan peternaka...