Sebelum jerami padi sebagai limbah pertanian di manfaatkan sebagai pakan
ternak ruminansia (misalnya sapi) sebaiknya jerami tersebut di olah terlebih
dahulu untuk meningkatkan kualitasnnya, mengingat kandungan serat kasar dan
ikatan lignin yang cukup tinggi. Pengolahan secara kimiawi dengan memanfaatkan
urea dapat dilihat di Amoniasi Jerami.
Berikut langkah – langkah penglolahan jerami secara biologi yaitu dengan
memanfaatkan probiotik sebagai starter fermentasi:
· Persiapkan bahan dan alat-alat :
probiotik, urea, ember plastik, timbangan, masker penutup mulut dan hidung
· Membuat campuran urea dan probiotik
sesuai kebutuhan jerami yang akan difermentasi
(misal : BIOFAD 1-1,5 kg + UREA 2-4 kg untuk 1 ton jerami )
· Membuat hamparan dengan ketebalan ± 25 cm dari jerami berkadar air ± 50% (dipanen
musim kemarau atau jerami padi musim penghujan yang telah dijemur sehari) atau bisa juga menggunakan jerami kering kemudian dikocor dengan air secukupnya. Selanjutnya hamparan jerami
dipadatkan dengan cara menginjak-injak lalu ditaburi secara merata dengan
campuran urea.-probiotik.
campuran urea.-probiotik.
· Membuat hamparan jerami yang kedua
di atas hamparan pertama dengan ketebalan sama ± 25 cm, lalu dipadatkan dengan cara
menginjak-injak, kemudian ditaburi dengan campuran
urea-probiotik secara merata.
· Demikian seterusnya, setelah semua
jerami dihamparkan dan dipadatkan selanjutnya dilakukan penutupan tumpukan
jerami dengan menggunakan terpal plastik.
· Selanjutnya bersihkan semua
peralatan yang telah selesai digunakan dan disimpan pada tempatnya.
Jerami yang telah diolah setelah 3 minggu (21 hari) dapat
dibuka dan dibongkar/diaduk-aduk, lalu
diangin-anginkan. Jerami olahan telah siap digunakan sebagai pakan berkualitas untuk ternak sapi, atau disimpat digudang sebagai cadangan pakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar